Sabtu, 23 Mei 2009
kecantikan sejati remaja muslim

Tidaklah wujud sebuah cantikan hanya dengan keindahan pakaian,

karena kecantikan hakiki adalah kecantikan ilmu dan etika.

Tampil menjadi seorang wanita cantik dan dilirik oleh kebanyakan lelaki bukanlah sebuah kelebihan yang patut untuk dibanggakan, karena kecantikan adalah sebuah anugerah murni Allah SWT sebagai amanah dan ujian kesyukuran bagi setiap wanita yang menerimanya. Kecantikan bukanlah sesuatu yang diperoleh lewat perjuangan dan pengorbanan sehingga ianya layak untuk dipuji sebagai sebuah prestasi, tetapi ia adalah sebuah pemberian yang kita terima dari Allah tanpa usaha dan perjuangan, Maka tidaklah layak bagi wanita cantik untuk berbangga dengan kecantikan dan tidaklah pula dibernarkan seorang wanita untuk merasa hina dan malu dengan paras rupanya yang sangat sederhana.

Lipatan sejarah Islam secara exclusive mencatat untaian bakti Siti Aisyah RA wanita agung yang sentiasa mendampingi Rasulullah SAW dalam suka dan dukanya sebagai wanita yang cantik, bijak dan bestari. Sesungguhnya rahasia kecantikan Aisyah terletak pada pengusaan ilmunya yang sangat luas, kehalusan budi serta ketajaman berpikir yang diwarisi dari ayahnya Abu Bakr Assiddiq, dan bukanlah pada kecantikan wajah semata - mata.

Sesungguhnya Allah 'Azza Wajalla Sangat cantik ( Indah )

dan menyukai kecantikan ( keindahan ) ( HR. Ahmad )

Hamka Rahimahullah menggambarkan kecantikan yang termaktub pada hadis ini sebagai sebuah kecantikan yang mengadungi kesederhanaan, keharmonisan, kehalusan, kesempurnaan dan keagungan Allah dalam setiap ciptaannya, Maka kecantikan yang hakiki hanya dapat dicapai dengan meniru dan mengaplikasi kecantikan alami yang telah Allah limpahkan kepada seluruh makhluknya. Kecantikan manusia harus melebihi kecantikan hewan dan tumbuhan yang biasanya lebih digemari oleh manusia dengan mewujudkan kombinasi silang antara kecantikan phizikal dan kapasital intelektual ( A grand combination of physical beauty and intelligence capacity ). Alangkah menderitanya seorang suami yang harus hidup dengan seorang wanita cantik yang sangat memperhatikan kecantikannya tetapi mengabaikan perkembangan intelektual, spiritual dan emosinya. Sesungguhnya mukmin sejati selalu mendambakan kehadiran seorang wanita yang bukan saja seorang isteri tetapi penasehat pribadi, teman diskusi, teman perjuangan dan sahabat karib untuk berkongsi rasa dan permasalahan.
posted by d-indomie @ 20.07   0 comments
Haramkah pacaran itu?


Bagaimana dengan dalil yang dipegang oleh para pendukung pacaran islami? Benarkah ada dalil yang menguatkan keberadaan pacaran islami?

Sebagian besar penentang pacaran islami menyangka, keberadaan pacaran islami tidak didukung dengan dalil sama sekali. Bahkan, mereka mengira, pacaran islami ini merupakan bid’ah yang sesat dan menyesatkan. Padahal, seandainya mereka membaca dengan cermat buku-buku (dan artikel-artikel) pacaran islami, tentu mereka jumpai dalil-dalil yang menguatkan keberadaan pacaran islami. Tiga diantaranya adalah sebagai berikut. (Dua dalil pertama bersifat umum, tidak hanya mengenai pacaran, sedangkan dalil ketiga jelas-jelas mengenai pacaran.)

  1. Mengenai hubungan antar manusia, pernah Rasulullah saw. bersabda: “Segala yang tidak disinggung-Nya itu tergolong dalam hal-hal yang dibolehkan-Nya.” (Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, hadits no. 3190) Karena pacaran tidak disinggung dalam Al-Qur’an, kehalalannya tidak mustahil.

  2. Nabi saw. bersabda, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu.” (HR Muslim) Hadits inilah yang menjadi dasar kaidah ushul fiqih yang menyatakan bahwa pokok hukum dalam urusan muamalah adalah sah (halal), sampai ada dalil (yang qath’i) yang membatalkan dan mengharamkannya. Dengan kata lain, selama tidak ada dalil yang dengan tegas mengharamkannya, maka hukumnya tidak haram. Begitu pula perihal pacaran.

  3. Pada kenyataannya, budaya pacaran (percintaan pra-nikah) sudah ada pada zaman Rasulullah. Adakah dalil dari beliau yang mengharamkannya? Ternyata, beliau sama sekali tidak pernah mewanti-wanti para sahabat untuk tidak pacaran. Beliau tidak pernah mengharamkan pacaran. Bahkan, sewaktu menjumpai fenomena pacaran, beliau tidak sekedar membiarkan fenomena ini. Beliau bersimpati kepada pelakunya dan justru mencela sekelompok sahabat yang memandang rendah pasangan tersebut. Beliau menyindir, “Tidak adakah di antara kalian orang yang penyayang?” (HR Thabrani dalam Majma’ az-Zawâid 6: 209)

Jadi, dalil-dalil para pendukung islamisasi pacaran lebih kuat daripada dalil-dalil para penentang pacaran islami. Mudah-mudahan dengan penjelasan ini, kita tidak lagi membuang-buang energi untuk berdebat mengenai halal-haramnya pacaran. Sudah saatnya kita lebih berkonsentrasi pada bagaimana pacaran secara islami. Wallaahu a’lam.

posted by d-indomie @ 19.56   0 comments
bagaimana pandangan Islam dlm pergaulan dg lawan jenis?

Etika pergaulan dalam islam adalah, khususnya antara lelaki dan perempuan garis besarnya adalah sbb:
  1. Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur:30-31)
  2. Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki (An-Nur:31)
  3. Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:
    • Di waktu mengobrol hendaknya ia menjahui perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)
    • Di waktu berjalan hendaknya wanita sesuai dengan apa yang tertulis di surat (An-Nur:31 & Al-Qisos:25)
  4. Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
posted by d-indomie @ 19.41   0 comments
Jumat, 15 Mei 2009
ANGELS in ISLAM

MALAIKAT


Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bersifat gaib, diciptakan dari nur (cahaya), selalu taat, tunduk, dan patuh pada Allah SWT, tidak pernah ingkar janji kepada-Nya, dan tidak membutuhkan makan dan minum ataupun tidur.
Mereka tidak mempunyai keinginan apa pun yang bersifat fisik dan juga kebutuhan yang bersifat materiil. Mereka menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengabdi kepada Tuhan.

Adapun ayat-ayat Al Qur'an yang menyebutkan tentang malaikat antara lain terdapat dalam surat:

  • Al-Baqarah: 177 dan 285
  • Ãli-'Imrân: 39, 42, 124, dan 125
  • An-Nisâ: 97 dan 172
  • Al-Anfâl: 9 dan 12
  • Al-Hijr: 8
  • Al-Anbiyâ: 19-20
  • Al-Ahzâb: 56
  • Asy-Syûrâ: 5
  • At-Tahrîm: 4 dan 6
  • Al-Ma'ârij: 4

Sifat-sifat Malaikat

Dari beberapa keterangan dapat disimpulkan bahwa malaikat adalah makhluk Allah SWT dengan sifat-sifat sebagai berikut:

  1. Diciptakan dari nur (cahaya)
  2. Semuanya taat dan berbakti pada Allah SWT
  3. Tidak berjenis lelaki maupun perempuan
  4. Tidak membutuhkan makan, minum, maupun sarana-sarana fisik lainnya
  5. Tidak akan mati sebelum datangnya hari kiamat. Karena itu jumlahnya tidak dapat bertambah atau berkurang.
  6. Gaib, tidak dapat dilihat oleh manusia biasa
  7. Tidak pernah mengingkari Allah SWT dan berbuat dosa kepada-Nya
  8. Hanya mengerjakan apa yang diperintahkan dan tidak ada inisiatif untuk berbuat yang lain
  9. Diciptakan Allah SWT dengan tugas-tugas tertentu

Iman Kepada Malaikat

Dalam Islam, Iman kepada malaikat adalah salah satu Rukun Iman. Iman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa malaikat Allah SWT benar-benar ada. Keberadaan malaikat bersifat gaib, artinya tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi keberadaannya dapat diketahui dan dipahami, seperti adanya wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Para nabi dan rasul tsb menerima wahyu melalui perantara malaikat Allah SWT.

Iman kepada malaikat adalah Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman tsb. Dalam H.R. Muslim, Rasulullah bersabda:

"Iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhirat, serta engkau beriman kepada takdir baik maupun buruk." (H.R. Muslim)

Tugas dan Nama Malaikat

Jumlah malaikat sangat banyak, tidak dapat diketahui secara pasti. Namun ada 10 malaikat yang wajib kita imani sebagi seorang Muslim. Kesepuluh malaikat tsb beserta tugasnya adalah sebagai berikut:

Jibril
Menyampaikan wahyu kepada para rasul dan nabi
Mikail
Membagi rezeki kepada semua makhluk, termasuk memberi makan, minum, dan menurunkan hujan
Izrail
Mencabut roh atau nyawa semua makhluk apabila sudah tiba saatnya.
Israfil
Meniup sangkakala (terompet) jika telah sampai saatnya hari kiamat.
Raqib
Mencatat setiap kebaikan dan amal baik manusia
Atid
Mencatat setiap kejahatan dan amal buruk manusia
Munkar dan Nakir
Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada orang yang ada dalam kubur
Malik
Menjaga pintu neraka
Ridwan
Menjaga pintu syurga
posted by d-indomie @ 21.19   1 comments
Bidadari Syurga
WANITA SHOLEHAH: BIDADARI SYURGA TERINDAH


Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada



“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
—-
Sungguh indah perkataan Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari saudaraku.

Sungguh betapa mulianya seorang muslimah yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap teguh mempertahankan keimanannya.

Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.

Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.

Setelah aku membacanya, memahaminya, menerapkannya di dalam hati, dan akan selalu aku mengingatnya….

Terima kasih teman…

Sekarang aku mengerti…
posted by d-indomie @ 21.10   0 comments
Meredakan amarah


Ada beberapa cara untuk meredakan amarah dalam Islam,yaitu:
  • membaca ta'awudz dan berdoa kpd Allah SWT,"Ya Allah,ampunilah dosaku,hilangkanlah murka hatiku&lindungilah aku dari godaan syaitan."
  • membaca istighfar
  • segera berwudhu agar hati kita menjadi tenang,dan
  • apabila saat marah kita dlm keadaan berdiri,segeralah duduk. Jika kita dalam keadaan duduk,maka segeralah berbaring. Insyallah,cara2 ini dapat meredakan amarah kita. Amin..
posted by d-indomie @ 20.13   0 comments
Belajar Membahagiakan Allah SWT

Tahukah teman-teman,ada 3 amalan yang sangat Allah sukai,yaitu:
  1. Shalat pada waktunya
  2. Birul walidain(berbakti kpd orang tua)
  3. Berjihad di jalan Allah
Maka dari itu,mulailah melaksanakan ketiga hal tsb dari skrg. Apabila teman-teman sdh mmpu melaksanakannya,jaga&tingkatlah agar kita senantiasa mendapat kasih sayang dari-Nya

nb: dari Abdullah bin Mas'ud ra
posted by d-indomie @ 19.58   0 comments
About Me


Name: d-indomie
Home: Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
About Me: assalamualikum..teman-teman,perkenalkan,Ratih Andriani Khasanah. Ratih lhr di Tegal,19 April 1994. Skrg,ratih duduk di SMP2,kls 9. Dlm mnjlani hdp yg pnh cobaan ini,ratih berusaha utk ttp tegar dan kuat,krna ratih tdk ingin mengecewakan orang-orang yg ratih sayang. terima kasih utk sseorang di luar sna,yg mau sygi ratih,meski ratih pny byk kkurangn..
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Template by
Blogger Templates